Selasa, 27 November 2007

Kalla Bring Golkar Back to Seventies

Sebuah pernyataan dari ketua umum golkar jusuf kalla sungguh pantas diperdebatkan, hal ini karena statement saudagar ini sangat multitafsir. Demokrasi yang beliau gambarkan hanya sebagai cara/alat untuk mencapai tujuan yang lebih utama yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat bisa kita elaborasi lebih jauh. Peningkatan kesejahteraan rakyat tentu saja mesti mesti tujuan mulia semua bangsa di negara ini, namun tidak begitu saja menyepelekan kendaraan yang dipakai untuk menuju kepada destinasi tersebut.
Seperti kita ketahui bersama, pada masa awal puncak kegemilangan partai berlambang beringin ini nilai-nilai mulia dari konsep demokrasi sungguh diabaikan. pada masa itu Indonesia mengalami booming perekonomian yang sangat fantastis, namun ternyata itu hanyalah fragile economics belaka karena fondasi dasar dari perekonomian itu tidak terakomodasi yaitu prinsip keadilan yang menjamin setiap individu di negara ini bebas melakukan aktivitas ekonomi dan tidak semua pihak dapat menikmati semua kemudahan,insentif dan dukungan dari pemerintah untuk melakukan kegiatan perekonomian.
Demokrasi yang menjamin kekebasan setiap individu untuk memanfaatkan hak-hak dasarnya sesuai koridor rules of the game yang ada tidak diakomodasi secara penuh oleh pemerintah dengan Golongan Karya sebagai entitas politik pemerintah orde baru pada masa itu. terciptalah ketidak adilan yang hanya memberi eksklusifitas bagi sebagian golongan yang berafiliasi dan dekat dengan penguasa ( baca : elemen golkar ). contoh yang menarik diantaranya kebijakan paket oktober 1988 lebih dikenal dengan pakto 88 yang memeberi kemudahan akses untuk mendirikan bank. sehingga berlomba-lomba lah para orang dekat penguasa mendirikan bank dan mengucurkan kredit pada badan usaha di dalam kelompok bisnis bank itu. hal ini menjadi salah satu komponen bom yang akhirnya meledak dan menjatuhkan sebuah rezim paling berkuasa di dunia.
Hendaknya saat ini perlu kita kaji lebih jauh apakah memang demokrasi hanya alat? demokrasi hendaknya menjadi jalan untuk mencapai tujuan dengan benar, sementara alat disini adalah kendaraan yang dipakai apakah itu sikap politik, cara penjaringan calon wakil rakyat dan calon pejabat, afiliasi politik, koalisi dan lain-lain. jadi bagaimana kita bisa mengabaikan demokrasi karena itu adalah jalur yang kita tempuh untuk mencapai tujuan. bagaimana bisa sampai ditujuan bila jalan yang diambil salah, atau bagaimana mau sampai pada tujuan jika jalan yang diambil berbahaya sekali...
maka dari itu hendaknya proses penegakan demokrasi mesti diteruskan agar tercipta keadilan dalam masyarakat dan menjamin terjadi konstelasi kehidupan politik dan sosial yang seimbang dalam masyarakat....

kalla bring golkar back to seventies

Sebuah pernyataan dari ketua umum golkar jusuf kalla sungguh pantas diperdebatkan, hal ini karena statement saudagar ini sangat multitafsir. Demokrasi yang beliau gambarkan hanya sebagai cara/alat untuk mencapai tujuan yang lebih utama yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat bisa kita elaborasi lebih jauh. Peningkatan kesejahteraan rakyat tentu saja mesti mesti tujuan mulia semua bangsa di negara ini, namun tidak begitu saja menyepelekan kendaraan yang dipakai untuk menuju kepada destinasi tersebut.
Seperti kita ketahui bersama, pada masa awal puncak kegemilangan partai berlambang beringin ini nilai-nilai mulia dari konsep demokrasi sungguh diabaikan. pada masa itu Indonesia mengalami booming perekonomian yang sangat fantastis, namun ternyata itu hanyalah fragile economics belaka karena fondasi dasar dari perekonomian itu tidak terakomodasi yaitu prinsip keadilan yang menjamin setiap individu di negara ini bebas melakukan aktivitas ekonomi dan tidak semua pihak dapat menikmati semua kemudahan,insentif dan dukungan dari pemerintah untuk melakukan kegiatan perekonomian.
Demokrasi yang menjamin kekebasan setiap individu untuk memanfaatkan hak-hak dasarnya sesuai koridor rules of the game yang ada tidak diakomodasi secara penuh oleh pemerintah dengan Golongan Karya sebagai entitas politik pemerintah orde baru pada masa itu. terciptalah ketidak adilan yang hanya memberi eksklusifitas bagi sebagian golongan yang berafiliasi dan dekat dengan penguasa ( baca : elemen golkar ). contoh yang menarik diantaranya kebijakan paket oktober 1988 lebih dikenal dengan pakto 88 yang memeberi kemudahan akses untuk mendirikan bank. sehingga berlomba-lomba lah para orang dekat penguasa mendirikan bank dan mengucurkan kredit pada badan usaha di dalam kelompok bisnis bank itu. hal ini menjadi salah satu komponen bom yang akhirnya meledak dan menjatuhkan sebuah rezim paling berkuasa di dunia.
Hendaknya saat ini perlu kita kaji lebih jauh apakah memang demokrasi hanya alat? demokrasi hendaknya menjadi jalan untuk mencapai tujuan dengan benar, sementara alat disini adalah kendaraan yang dipakai apakah itu sikap politik, cara penjaringan calon wakil rakyat dan calon pejabat, afiliasi politik, koalisi dan lain-lain. jadi bagaimana kita bisa mengabaikan demokrasi karena itu adalah jalur yang kita tempuh untuk mencapai tujuan. bagaimana bisa sampai ditujuan bila jalan yang diambil salah, atau bagaimana mau sampai pada tujuan jika jalan yang diambil berbahaya sekali...
maka dari itu hendaknya proses penegakan demokrasi mesti diteruskan agar tercipta keadilan dalam masyarakat dan menjamin terjadi konstelasi kehidupan politik dan sosial yang seimbang dalam masyrakat....

Sabtu, 24 November 2007

MU kalah......

walo udah jarang nonton liga inggris karena mesti booking tempat dulu di coffeshop ato ngantri warnet yang langganan astro, but gue selalu nungguin berita MU...yah paling tidak setiap minggu pagi gue selalu nungguin fiantika nongol di trans7 ato anty kalis nongol di antv......ato rajin2 nungguin updatean detik.com

this time man-u kalah lawan bolton, gara2 gol anelka di menit 11...blom habis rasa kecewa udah tau aja berita arsenal menang 2-0....alamat proses hunting arsenal bakal lebih seru...im gonna enjoy it.....

lawan bolton emang kadang gampang2 susah, apalagi ada anelka yang emang sering jadi mimpi buruk buat MU, next time hati-hati dong fergie babes....

MU kalo kalah pasti bukan karena lawan lebih jago, tapi karena emang ada sedikit kelemahan MU dimanfaatin lawan trus lawannya main ultra defensif.....buat gue ga ada cerita MU lebih jelek lah!!!!

Kamis, 22 November 2007

seulas umur hampir seperempat abad

Buat postingan pertama ini sebaiknya gua tulis sekilas kehidupan semenjak lahir sebagai bekal cerita buat anak cucu nantinya daripada mereka bingung asal usul orang yang mendahului mereka...karena setelah gua pikir2 manusia emang cuma meninggalkan nama dan rekam jejak nya belaka....setelah itu baru ilmu ( kalo gua ntar punya ilmu buat anak cucu ), sukur2 bisa mewariskan mereka harta dan tahta......

pagi buta 12 september 1984 gua dilahirkan di kota padang di rumah sakit ibnu sina....kehidupan gua ampe umur 5 tahunan kurang gua inget...yang pasti dulu masih dibonceng2 ortu pake motor kalo kemana2 paling inget ke dokter sih.....soalnya ada ujan, dari tiga makhluk diatas motor yang ga kena ujan cuma gua aja.....hmm i love my mom and dad!!

pas umur2 itu paling suka liat pawai alegoris kreasi orang orba...makanya secara ga sadar gua akui mindset orba kadang melekat secara hampir permanen yang menghiasi pola pikir gua secara tiba2..ampe kindergarten ( bahasa gaulnya TK ) gua tinggal dirumah kontrakan yang arsitekturnya masih asli minang di daerah marapalam padang....menurut tmn2 TK rumah gua selalu paling akhir dihinggapi bus sekolahan, padahal rasanya gua udah pagi banget nongkrong depan rumah ( belum sambil ngerokok ya! ), gmn mereka yang dijemput duluan...hmm siap2 sejak pagi buta kali ya....sorry guys mesti nungguin gua siap2.....

beranjak SD pindah ke rumah yang daerahnya jauh lebih terisolir...sekolah di SD Pertiwi 2 Padang di daerah kota bgt, deket kantor ortu di ktr. Gubernur Sumbar....sejak itulah mulai muncul cita2 jadi Gubernur karena sering main utak atik ruang kerja Gubernur pas SD...kalo ada anak kecil yang hobi nyelonong ke ruang kerja Gub pas tahun 90an itu maybe cuma gue orangnya....kalo ada yg lain kabari ya, hobi kita sama bro....

sejak SD setiap cawu gua selalu dipanggil ke depan pas penyerahan hadiah buat jawara....hmm bukan sombong tapi gua emang mensyukuri banget pas liat wajah berseri2 ortu ngeliat raport walau kelakuan gue juga ga bisa masuk kategori anak baik2.... at least dengan itu bisa ngebayar sedikit utang gua yg begitu banyak ama ortu....karena ga ada cara lain nunjukin setia lo ama ortu selain bikin mereka tersenyum bahagia...ga ada pula nikmat yang lebih daripada ngeliat itu........

oke itu sekelumit kisah masa kecil yang bisa gua bilang membahagiakan