Minggu, 27 April 2008

Jejak Langkah Yang Kau Tinggal

Jejak Bapak Bangsa….

Mungkin banyak dari kita generasi sekarang yang kurang memahami benar tentang perjuangan Soekarno, sehingga tidak memaknai lagi arti bagaimana bangsa ini dahulunya dibentuk dan ujung-ujungnya spirit kebangsaan itu hilang tenggelam ditelan budaya konsumerisme dan hingar bingar televisi yang membutakan mata generasi muda terhadap jatidirinya sendiri…

Semakin hari, rakyat semakin muak dan tidak perduli pada konsep hidup sebagai sebuah bangsa, hal ini bisa kita lihat dari sikap apatis, siapa lo siapa gue. Kata tenggang rasa dan saling memiliki terhapus dari kamus kehidupan kehidupan sehari-hari. Sikap egois terasa kental, karena setiap anak bangsa dituntut berpacu agar tidak ketinggalan dengan kencangnya laju roda perekonomian yang dipicu hasrat untuk mengkonsumsi. Anak bangsa sibuk berlomba-lomba mengejar kemapanan, namun yang dihasilkan ya cuma sebatas pendapatan tanpa adanya nilai tambah secara ekonomi terhadap kehidupan ekonomi mereka sendiri...

Berikut saya coba sarikan beberapa isi pidato Bung Karno yang mungkin mengingatkan pada kita, bahwa hidup ini bukan hanya berisi tujuan individual semata, namun bagaimana kita bisa memberi manfaat bagi sekeliling kita dan berkontribusi terhadap sesama dan terhadap bangsa yang semakin sakit ini….

Aku bersemboyan; biar Melati, Mawar dan Kenanga dan Cempaka dan semua bunga mekar bersama ditaman sari Indonesia.
(17 Agustus 1964)

Saudaraku!
Baru sekarang saya menulis dari Sukamiskin, karena orang tangkapan hanya boleh berkirim surat sekali dalam dua minggu. Sesudah masuk ke dalam rumah kurungan, hamper semua yang saya bawa dari rumah tahanan di Bandung, diambil. Setiap hari saya mesti bekerja keras. Malam hari, badan sudah letih sehingga belajar pun tidak ada hasilnya.
Sukamiskin tak lebih daripada rumah kurungan, dan saya ini adalah orang hukuman, yang mesti menyembah larangan dan suruhan, seorang manusia yang mesti melupakan kemanusiaannya. Orang hukuman tiada lain daripada seekor binatang ternak; orang hukuman menurut Nietzche, ialah orang yang dijadikan manusia yang tidak mempunyai kemauan sendiri, seperti binatang ternak.
Namun demikian, hatiku tinggal tetapi tak pernah saya melupakan suara hatiku. Bukankah Sir Oliver Lodge telah mengajarkan “No sacrifice is wasted” atau dalam bahasa jawa “Jer basuki mawa beya.”

(Sukamiskin, 17 Mei 1931)

Semua orang tahu bahwa aku ini penggemar seni rupa, baik patung, lukisan-lukisan maupun yang lain-lain. Aku lebih suka lukisan samudera yang gelombangnya memukul-mukul, menggebu-gebu, daripada lukisan sawah yang adem-ayem-tentrem-kadyo siniram wayu sewindu lawase.
(17 Agustus 1964)

Men kan niet onderwijzen wat men wil, men kan niet, onderwijzen wat men weet. Men kan alleen wat men is. Orang tidak bisa mengajarkan apa yang ia mau, orang tidak bisa mengajarkan apa yang ia tahu, orang hanya bisa mengajarkan apa ia adanya...
(Di Bawah Bendera Revolusi, hal.514)

Seringkali aku merasakan badanku seperti akan lemas, nafasku akan berhenti, apabila aku tidak bisa keluar dan bersatu dengan rakyat jelata yang melahirkanku.
(Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat, hal.13)

Pada satu waktu saya sampai kepada suatu saat memerlukan satu nama umum bagi semua yang kecil-kecil ini. Ya buruh, ya tani, ya pegawai, ya nelayan dan lain-lainya, semuanya tidak ada yang besar, melainkan kecil-kecil semuanya. Lantas saya beri kepada semuanya itu Marhaen!
(Pancasila Sebagai Dasar Negara, hal.25)

Kita belum hidup di bawah sinar purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali
(Pidato, 17 Agustus 1949)


Kemerdekaan tidak menyudahi soal-soal, kemerdekaan malah membangun soal-soal, tetapi kemerdekaan juga memberi jalan untuk memecahkan soal-soal itu

(Pidato, 17 Agustus 1948)

Karena itu segenap jiwa ragaku berseru kepada bangsaku Indonesia: Terlepas dari perbedaan apa pun, jagalah persatuan, jagalah kesatuan, jagalah keutuhan! Kita sekalian adalah Makhluk Allah! Dalam menginjak waktu yang akan datang, kita ini seolah-olah adalah buta.
(Pidato, 17 Agustus 1956)

Sekali kita berani bertindak revolusioner, tetap kita harus berani bertindak revolusioner....jangan ragu-ragu, jangan mandek setengah jalan....kita adalah fighting nation yang tidak mengenal journey’s end
(
Pidato, 17 Agustus 1956)

Asal kita setia kepada hukum sejarah dan asal kita bersatu dan memiliki tekad baja, kita bisa memindahkan gunung semeru atau Gunung Kinibalu sekalipun
(
Pidato, 17 Agustus 1965)

Beliau mungkin telah tiada, tapi janganlah semangat beliau yang dititipkan kepada anak bangsa lenyap karena gelombang konsumerisme dan hantaman televisi yang merusak anak bangsa......karena beliau pernah berujar ”kutitipkan bangsa ini padamu”

Klebengan, 27 April 2008
ink

Rabu, 27 Februari 2008

Sebuah Pulau yang Terlupakan

Mentawai, sebuah kepulauan di ujung pesisir barat pulau Sumatera ternyata menawarkan sebuah suasana pantai dan perkotaan yang jauh dari kata kerusakan. Bahkan daerah itu masih sangat pantas digelari daerah tertinggal yang baru mulai berbenah menuju kesejahteraan, namun dengan segala keprimitifan dan kenaturalan yang ditawarkan mentawai adalah sebuah destinasi wisata yang pantas dimasukkan dalam agenda perjalanan wisata. Dengan biaya perjalanan dan akomodasi yang jauh lebih murah dibanding perjalanan ke Lombok atau Bali tentu sebuah keunggulan kompetitif yang pantas dikedepankan oleh Mentawai. Suasana di perkampungan juga sangat nyaman, dimana sudah terdapat fasilitas-fasilitas umum mendasar. Untuk urusan makanan pun jangan khawatir, karena sudah terdapat banyak pedagang makanan dengan rasa yang ditawarkan tidak kalah dengan pedagang makanan khas rumah makan padang di daerah sumatera barat, maupun kuliner khas minang yang banyak menyebar dimana-dimana. Gulai Kepala Kakap yang ditawarkan pun sungguh mengundang selera.

Namun sebuah bahan pertimbangan yang pantas diajukan sebagai hambatan kemajuan pembangunan dan pariwisata adalah faktor alam yang terus menghantui dengan bencana-bencana gempa dan ancaman tsunami yang tidak henti mengancam. Memang masyarakat sering merasakan goyangan gempa dan ancaman badai yang bisa mengancam di tengah perjalanan laut yang bisa ditempuh selama 10 jam perjalanan dengan kapal besar dan bisa ditempuh selama 4 jam dengan menggunakan speedboat. tapi tentu buat anda yang sedang menyukai tantangan tentu bukan masalah.

Sedikit deskripsi mengenai Mentawai yang bisa saya paparkan disini bisa dimulai dari ketersediaan infrastruktur. Jalan sebagai salah satu sarana infrastruktur vital sebenarnya sudah tersedia, namun kondisi jalan sangat jelek untuk sebuah ibukota kabupaten di daerah tuapejat. sementara sarana perkantoran pemerintah sudah tersedia dan dapat dibilang sudah mulai bagus dan bisa digunakan untuk mendukung terlaksananya pelayanan pemerintahan walaupun bisa dikatakan pelayanan yang dilakukan belum optimal. Sementara itu fasilitas pendidikan sudah mulai tertata dan mulai bisa mencukupi memberikan pendidikan yang cukup layak bagi anak-anak usia sekolah. Untuk infrastruktur kesehatan dapat dikatakan sudah cukup lengkap dengan tersedianya Rumah Sakit Umum Daerah di Tua Pejat dan adanya puskesmas di sejumlah kecamatan. Namun untuk masalah kelengkapan alat-alat kesehatan mungkin masih perlu diragukan kelengkapannya. Kepulauan Mentawai sendiri terdiri dari beberapa gugus pulau yang infrastruktur transportasinya berupa pelabuhan untuk mendukung transportasi laut. Sebenarnya infrastruktur transportasi udara sudah tersedia yaitu bandar udara Rokot di pulau sipora namun saat ini sedang dilakukan proyek pembenahan sehingga untuk beberapa saat penerbangan dari dan ke Mentawai agak sedikit terhambat.

Untuk masalah destinasi wisata unggulan yang ditawarkan kebanyakan adalah wisata pantai. Pinggiran pantai yang bisa dikatakan masih sangat bersih dan ombak yang sangat menantang untuk ditawarkan bagi para peselancar. Ada juga resort yang sangat menarik namun kebanyakan masih dikunjungi oleh wisatawan mancanegara yaitu resort Simakakang yang jaraknya tidak begitu jauh dari pelabuhan TuaPejat. Bagi anda yang mengalami kendala keuangan, masih banyak pantai lain yang bisa dikunjungi dengan lebih murah, namun tetap menawarkan keindahan dan suasana pantai yang damai dan ombak yang disebut masyarakat sekitar dengan nama ombak teropong, karena gulungan ombaknya menyerupai sebuah teleskop.

Disamping segala kenaturalan yang ditawarkan, mentawai masih menyimpan masalah berupa perhatian yang kurang dari pemerintah kabupaten itu sendiri, pemerintah provinsi, maupun pemerintah Republik indonesia. untuk mencapai tahap kemajuan, agaknya inilah yang paling dibutuhkan masyarakat sana. jujur saja selain perhatian pemerintah, perhatian masyarakat lain diluar pulau itu juga masih memandang sebelah mata terhadap mentawai. Jadi sebelum kita berharap pemerintah memberi atensi, sebaiknya saat ini kita dulu mulai memberi atensi dan tidak memandang sebelah mata lagi terhadap daerah itu dengan segala ketertinggalannya. Saya merasakan bahwa masyarakat daratan sumatera barat lebih banyak yang cenderung memandang rendah kepada pulau ini. Hal ini tentu berkaitan dengan ketertinggalannya. perbedaan mayoritas agama yang dianut penduduk...mari jangan jadikan itu semua kendala dan penghambat pembangunan, kemajuan ekonomi dan pemasaran pariwisata Mentawai!!!!!!!!

Jumat, 15 Februari 2008

Quo Vadis Ekonomi Tahun 2008

Dinamika perekonomian Indonesia pada awal tahun 2008 memperlihatkan gejala yang kurang menggembirakan. Setidaknya dalam dua minggu belakangan ini terlihat jelas kendala-kendala yang akan menghadang perekonomian Negara kita dan membutuhkan perhatian khusus dari otoritas fiskal dan moneter dalam menyikapi sinyalemen tersebut. Beberapa kasus diantaranya, kenaikan harga kedelai yang meningkat nyaris seratus persen. Kedelai merupakan bahan baku utama dari tempe dan tahu yang menjadi sumber protein utama masyarakat kita. Fenomena ini tentu mengakibatkan melangitnya harga lauk pauk yang menjadi santapan utama mayoritas masyarakat dari berbagai kelas sosial. Kasus kedua yaitu merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) di lantai bursa efek Indonesia ( BEI ).
Dua fenomena yang muncul menjadi sinyalemen bahwa kinerja sektor makro ekonomi Indonesia di tahun 2007 yang cukup impresif masih menyisakan pekerjaan rumah yang sangat urgent diselesaikan pemerintah, dalam hal ini otoritas fiskal dan moneter sepanjang tahun ini mengingat perekonomian global juga menghadapi masalah serupa. Dalam hal, merosotnya harga-harga hampir semua saham yang listing di bursa dan mencapai titik terendah pada tanggal 22 Januari 2008 kemarin merupakan dampak dari lesunya perekonomian global yang distimulus oleh hancur leburnya harga-harga indeks Dow Jones di Amerika Serikat yang dinilai banyak pengamat sebagai indikasi awal akan munculnya resesi perekonomian AS.
Resesi yang diramal akan menjadi resesi terparah AS sepanjang sejarah ini dipicu masalah subprime mortgage yang muncul sejak pertengahan 2007 lalu dan dampaknya akan berlangsung cukup lama yang juga dikhawatirkan menggeroti perekonomian negara-negara mitra bisnis utama AS seperti China, Jepang dan Uni Eropa. Indonesia yang volume perdagangannya cuma sebesar 12% dengan AS tentu juga akan merasakan imbasnya karena interaksi perekonomian kita cukup intens dengan mitra utama AS. Ditambah pula sifat perekonomian internasional yang terbuka akan mempercepat penyebaran virus penyakit yang ditularkan AS ke perekonomian global.
Ekonom Rizal Ramli dari Econit menyatakan bahwa perekonomian kita di tahun 2008 ini sangat potensial untuk mengalami balon finansial (financial bubbles) yang semakin menggelembung. Balon ini tentunya sangat riskan sekali mengalami kempes atau pecah dan memperparah kondisi perekonomian bangsa. Pasar saham Indonesia yang sepanjang 2007 menikmati untung menggiurkan karena aliran deras dari modal spekulatif ( hot money ) dan peningkatan ekspor karena kenaikan harga komoditas khususnya bahan tambang di pasar dunia. Aliran hot money tadi tentu meningkatkan nilai aset finansial yang serta merta meningkatkan harga saham di lantai bursa. Dikhawatirkan pada 2008 dana investasi ini bisa dengan cepat ditarik investor dan merontokkan IHSG, yang tentu disikapi investor dalam negeri dengan menjual portofolionya dan mengakibatkan IHSG semakin merah rapornya dan kemudian akan membuat nilai tukar rupiah kembali merosot.
Geliat hebat sektor makroekonomi pada 2007 lalu juga merupakan kontribusi dari membengkaknya angka subprime lending pada sektor kredit konsumsi, misalnya meningkatnya angka kredit dalam pembiayaan pembelian kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Subprime lending ini sama dan sejenis dengan biang kerok runtuhnya indeks negara maju seperti AS, yaitu pemberian kredit kepada debitur yang sebenarnya tidak memenuhi kriteria kelayakan pemberian kredit ( subprime lenders ). Kebalikan dari pemberian kredit kepada debitur yang profilnya memenuhi kriteria pemberian kredit ( prime lenders ).
Praktek ini sepanjang tahun 2007 banyak dilakukan perusahaan pembiayaan dalam memberi kredit murah pembelian alat transportasi yang memang mencatatkan penjualan menakjubkan dan sukses meningkatkan angka kemacetan di kota-kota besar Indonesia. Hal ini tentu akan berdampak buruk jika dalam perjalanan di tahun 2008 nanti kondisi perekonomian debitur-debitur itu memburuk akan meningkatkan non performing loans ( NPL ) perusahaan pembiayaan dan Bank yang turut bermain dalam pasar sehingga mencatatkan kerugian yang akan menjadi salah satu faktor penyebab meletusnya balon finansial.
Jadi bukanlah sebuah retorika belaka kita takut akan terjadi resesi di Amerika Serikat, karena resesi ini akan bertransmisi ke perekonomian global dan memberi imbas yang cukup menakutkan bagi perekonomian kita karena sejauh ini fundamental makroekonomi negara kita ditopang oleh aliran modal spekulatif yang bisa cepat berpindah keluar negeri ( capital outflow ) dan peningkatan angka konsumsi yang ditopang sektor kredit konsumsi yang rentan terhadap masalah kegagalan pembayaran kredit. Belum lagi selama ini telah nyata kita lihat bahwa perkembangan signifikan sektor keuangan pada 2007 kemarin belum mampu ditransmisikan oleh lembaga keuangan tersebut ke sektor riil. Proses intermediasi yang semestinya dijalankan lembaga keuangan tidak berjalan dengan baik, sehingga arus perputaran uang tidak sampai dinikmati masyarakat luas karena hot money tersebut tidak mampu diinjeksikan pemerintah sebagai regulator ke sektor riil yang menjadi denyut nadi perekonomian mayoritas masyarakat Indonesia. Lesunya perkembangan sektor riil dapat dilihat pada fenomena kenaikan harga tempe-tahu yang meresahkan bangsa ini karena kemampuan ekonomi mereka tidak meningkat sebagaimana para investor saham menikmati untung berlipat ganda.
Kenaikan harga duet lauk-pauk bergizi tinggi tersebut yang dipicu melangitnya harga kedelai merupakan kegagalan dari pemerintah Indonesia dalam menyikapi sinyalemen buruk ketahanan pangan yang sudah berlangsung sejak lama. Pemerintah tidak melihat kenyataan bahwa produksi kedelai Indonesia yang terus menurun dari 1517 ton pada tahun 1997 menjadi hanya 748 ton pada tahun 2006, bahkan pada tahun 2007 produksi kedelai semakin turun menjadi 420 ton. Sehingga untuk memenuhi permintaan kedelai yang cenderung meningkat, karena mahalnya harga daging, dilakukanlah impor kedelai yang kebanyakan didatangkan dari Amerika Serikat yang memproteksi petani kedelainya dengan mengalokasikan subsidi yang sangat besar untuk sektor pertanian, dan tentunya kedelai termasuk kedalamnya. Strategi pemerintah hanya memanfaatkan sektor fiskal dengan memberi kesempatan untuk importir lain bermain didalam pasar kedelai tentu bisa dikatakan tanpa visi jauh ke depan. Alih-alih membuka seluasnya kesempatan impor, lebih baik pemerintah memikirkan cara meningkatkan produksi kedelai lokal dengan memproteksi produsen kedelai dari gencarnya importir kedelai.
Semoga dalam menetapkan kebijakan nantinya pemegang otoritas fiskal dan moneter nantinya mampu memformulasikan kebijakan yang tepat sehingga bisa menjaga stabilitas pasar uang, memperbaiki sistem intermediasi keuangan ke sektor riil, menjaga ketahanan pangan nasional. Ketiga masalah ini semoga menjadi pekerjaan rumah yang dapat diselesaikan sehingga ancaman resesi tidak terlalu menghantui perjalanan bangsa ini di tahun 2008 yang masih menyisakan sepuluh bulan lagi.

Jumat, 01 Februari 2008

Dear GOD......im tired of this shit

Dear God the only thing I ask of you is
to hold her when I'm not around,
when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
’Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
and all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah

Dear God the only thing I ask of you is
to hold her when I'm not around,
when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
[Dear God lyrics on http://www.metrolyrics.com]

I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
’Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
when hope begins to fade...

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love purpose hard to find

Dear God the only thing I ask of you is
to hold her when I'm not around,
when I'm much too far away
We all need the person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
’Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

attenzione please....kumpulan kata2 diatas bukan karya gue lo. lirik lagunya avenged sevenfold judulnya dear GOD! kenapa gue salin ke blog adalah karena dan karena sering gue puter di winamp menemani masa2 santai di depan laptop sambil liat2 kurva dan hasil output eviews yang lagi-lagi dan berulang kali...tetap tidak signifikan gua ajukan sebagai hasil penelitian....daripada bingung mau ngapain mending melatih skill listening aja denger lagu rada mellow A7X..kalo lagu cepet sebangsa bat country ato scream, jujur aja telinga dan otak masih sering belom sinkron...

jadi ya itu lah...menerjemahkan yg ringan2 aja semacam seize the day ato dear god ini, unholy confessions, a little piece of heaven. lagian gue juga blom sembuh2 dari cedera hati....ahhhh god give me the cure please,...udah dengerin the cure juga ga mempan2 nih....

kasi ide lah!!!!!

Jumat, 25 Januari 2008

Ayo Teman Belajar Menulis Essay

Panduan Dasar Menulis Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

Struktur Sebuah Esai

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.

2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.

3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca


Langkah-langkah membuat Esai

1. Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran
umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

2. Tentukan Tujuan

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

3. Tuliskan Minat Anda

Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.

4. Evaluasi Potensial Topik

Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.

Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

5. Membuat Outline

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.

  1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas

  2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya

  3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:

  • Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik

  • Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca

  • Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut

  1. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama


6. Menuliskan Tesis

Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:

  • Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia

  • Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.



7. Menuliskan Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.

Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:

  • Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di
    Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang
    lama”

  • Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.

  • Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan
    atau diskusi

  • Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.

  • Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.


8. Menulis Paragraf Pertama

  • Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.

  • Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda,
    namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.

  • Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam
    membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya
    dengan tepat dan hati-hati.

  • Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.

  • Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.

  • Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.


9. Menuliskan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.


10. Memberikah Sentuhan Akhir

  • Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di
    tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan
    pada urutan yang anda buat.

  • Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya

  • Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.

  • Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?

  • Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase
    untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya

  • Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.



Disarikan dari Guide to Writing a Basic Essay, Index of Literary Terms

Dampak Manuver Politik Para Elit Parpol

Pernyataan seorang tokoh partai politik besar yang mengatakan bahwa pemilu memang berlangsung dua tahun lagi, namun waktu efektif pemerintahan tidaklah sepanjang itu, mengundang pemikiran yang mendasar disini bahwa proses pembangunan dan pemerintahan tidak lain hanyalah sekedar ajang perebutan posisi dan kekuasaan. Saat ini sudah banyak persiapan yang dilakukan oleh para elite parpol maupun individu menyambut suksesi kekuasaan nasional. Sepintas kita tentu mesti memaklumi hak setiap anggota masyarakat untuk mengajukan diri dipilih sebagai wakil rakyat dan pejabat pemerintahan. Namun bagai ujung dua mata pisau, masyarakat sebagai stakeholder utama bangsa ini terkatung-katung diantara permainan politik yang digelar pihak-pihak yang merasa berkepentingan untuk kemajuan bangsa ini.

Sebuah pernyataan dari ketua umum golkar juga sungguh pantas diperdebatkan, hal ini karena statement ini sangat multitafsir. Demokrasi yang beliau gambarkan hanya sebagai cara/alat untuk mencapai tujuan yang lebih utama yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat bisa kita elaborasi lebih jauh. Peningkatan kesejahteraan rakyat tentu saja mesti mesti tujuan mulia semua bangsa di negara ini, namun tidak begitu saja menyepelekan kendaraan yang dipakai untuk menuju kepada destinasi. Seperti kita ketahui bersama, pada masa awal puncak kegemilangan partai berlambang beringin ini nilai-nilai mulia dari konsep demokrasi sungguh diabaikan. pada masa itu Indonesia mengalami booming perekonomian yang sangat fantastis, namun ternyata itu hanyalah fragile economics belaka karena fondasi dasar dari perekonomian itu tidak terakomodasi yaitu prinsip keadilan yang menjamin setiap individu di negara ini bebas melakukan aktivitas ekonomi dan tidak semua pihak dapat menikmati semua kemudahan,insentif dan dukungan dari pemerintah untuk melakukan kegiatan perekonomian.

Kepentingan masyarakat yang berada di tengah-tengah pergulatan ini seakan terabaikan sebagai komoditas politik belaka, perhatian penuh dari pemerintah maupun pihak oposisi tidak secara penuh dinikmati rakyat padahal itu adalah hak dasar mereka sebagai warga negara. Ini disebabkan oleh janji-janji politik dan kebijakan yang ditawarkan para politikus umumnya bersifat sementara untuk kepentingan jangka pendek tanpa melihat lebih jauh realitas kehidupan dan kebutuhan masyarakat itu. Para pemimpin maupun calon pemimpin ini tidak memperhitungkan secara matang kebijakan yang akan diambil yang rata-rata timpang tindih dan jarang mempunyai visi jauh ke depan untuk membangun bangsa ini.

Sikap elitis para pemimpin juga memperparah keadaan dimana pertimbangan mereka banyak dikuasai motif untuk mempertahankan kelanggengan kekuasaan ataupun merebut kekuasaan itu sendiri. Hal inilah yang kemudian menimbulkan antipati berbagai kalangan yang secara tidak sadar ikut mencerca keputusan pemerintah tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya kebijakan tersebut. Karena tidak bisa pula kita pungkiri bahwa tidak sedikit pula produk-produk karya lembaga legislatif dan eksekutif itu yang pro rakyat. Sehingga tidak jarang muncul kecurigaan di kalangan akar rumput tersebut bahwa ada motif tersembunyi dalam setiap sikap dan perilaku para politisi bangsa ini. Gap yang muncul ini kemudian menjadi jurang yang menyebabkan setiap kebijakan pemerintah dalam bidang apapun menjadi tumpul tidak mencapai target yang diinginkan sehingga menyebabkan kelambanan pembangunan sosial, ekonomi, kemasyarakatan.

Akibat dari munculnya persaingan terselubung ini dapat kita lihat dari dua sisi. Pertama, bersemangatnya pihak oposisi untuk melakukan perubahan dengan memanfaatkan turunnya popularitas calon incumbent sebagai konsekuensi dari pandangan-pandangan negatif atas kinerja pemerintah belakangan diantaranya, kegagalan menuntaskan masalah “Lumpur lapindo”, proses seleksi pejabat negara yang tidak transparan serta membingungkan sehingga memunculkan masalah hukum, program pemberantasan korupsi yang masih tebang pilih, terkatung-katungnya nasib calon perseorangan karena mempengaruhi kredibilitas parpol secara keseluruhan, tim ekonomi tidak mampu menggerakkan sektor ekonomi mikro walaupun secara makro kita harus mengakui keberhasilan ekonom-ekonom tersebut yang notabene memang ekonom terbaik Indonesia di bidang ekonomi makro saat ini, dimana pertumbuhan produk domestik bruto ( PDB ) pada trimester ketiga tahun ini mencapai 6,5 persen. Angka ini jauh diatas rata-rata PDB Negara industri baru di Asia lainnya. Sebagai buah dari turunnya popularitas itu tentu pemerintah saat ini akan mencoba menggenjot kembali popularitas mereka dengan lebih cenderung mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Namun apakah usaha kedua belah pihak ini akan hanya mementingkan jangka pendek semata atau bervisi jauh kedepan demi kepentingan masyarakat luas secara berkesinambungan, hal ini masih harus terus kita pertanyakan.

Kedua, efek yang akan langsung terasakan oleh masyarakat adalah adanya semacam opportunity cost yang akan ditanggung oleh masyarakat karena intrik-intrik politik ini menempatkan masyarakat sebagai median pertarungan. Dalam perumusan dan penerapakan kebijakan nantinya akan muncul tarik-ulur antara pemerintah dengan legislatif karena pemerintah tidak mempunyai keunggulan mayoritas terhadap legislatif, pada tahap ini rawan timbul konflik politik yang membuat solusi pemecahan masalah masyarakat menjadi berbelit-belit. Semestinya dalam sistem demokrasi yang telah matang intrik-intrik yang muncul hendaknya mempertajam taji dari kebijakan tersebut agar tepat sasaran yang akan menguntungkan masyarakat bukannya tarik-ulur kepentingan yang hanya menguntungkan segelintir elit tetapi melupakan masyarakat sebagai stakeholder utama di negara demokrasi. Seakan-akan perhatian tulus pemerintah dan elit politik terhadap masyarakat merupakan barang lux di negeri ini. Masyarakat kita tak ubahnya dijadikan pion-pion dalam permainan catur antar elit politik belaka.

Untuk itu diperlukan kesungguhan dan kedewasaan para pemimpin bangsa ini agar mau bersaing secara bersih dalam suksesi nasional maupun daerah.jangan lagi menjadikan masyarakat sebagai komoditas politik semata. Bagi incumbent kita harapkan agar tetap konsisten menjalankan programnya yang pro rakyat sesuai dengan yang telah digariskan, karena toh dengan itu tetap bisa meraih simpati pemilih Indonesia yang mayoritas sudah bersikap rasional dalam menentukan pilihan. Semoga saja safari-safari politik yang berlangsung sekarang ini bukan hanya jadi ajang perkenalan biasa namun memang bisa memunculkan konsep matang bagi pembangunan bangsa ini ke depan dengan mengutamakan kepentingan rakyat banyak diatas segalanya.

Karena diatas segalanya pemerintah nantinya mesti berperan memajukan kesempatan dan kesejahteraan seluruh warga, maka pemilih yang terpolarisasi tidak baik. Pemilih yang terpolarisasi menurut Barrack Obama adalah pemilih yang dengan mudah menolak partai-partai lantaran nada yang buruk dan tak jujur dari persaingan antar partai itu sendiri. Meningkatkan taraf kehidupan sebagian konstituen partai tertentu saja tidak cukup baik. Yang dibutuhkan adalah mayoritas besar warga Indonesia- pemilih maupun partisan golput- harus dilibatkan kembali dalam proyek pembangunan nasional dalam segala kapasitasnya. Sehingga janganlah menganggap rakyat hanya sebagai pion politik yang berkorban segalanya dalam kampanye perebutan suara.


Kamis, 24 Januari 2008

kedelai,bursa rontok,kapitalisme,hegel,marx

Seminggu belakangan ini gua berkutat dengan 5 kata diatas yg sering gua denger,baca, trus gua coba2 mencari hubungannya dalam perspektif sendiri...
berikut hasil pemikiran gua...
kalo harga kedelai jatuh maka rakyat miskin heboh, karena sumber protein utama mereka yang dahulunya terbilang murah dan terjangkau naik hampir seribu perak...nah dari sini bisa kita golongkan 3 jenis manusia indonesia, yaitu
1. jenis manusia indonesia dengan profil miskin, yang kalo kata BPS yaitu orang yang dalam sehari kurang asupan energi nya dari angka 21000 kalori. nah jenis ini jenis yang paling ngerasain dampak naiknya tahu tempe yang berbahan baku kedelai....padahal tempe udah mendarah daging buat rakyat ini semenjak lahir, sekarang harganya naik hampir 1000 rupiah satu plastik tempe itu...pantas dikasihani!!
2. jenis manusia indonesia yang masa bodoh dengan naik harga tempe yang cuma seribu karena buat mereka tempe n tahu tu barang inelastis jadi no problemo....ttp bisa makan tempe tanpa mengurangi pos pengeluaran lain..nah manusia jenis ini sekarang nasibnya ga adem ayem juga karena ga sedikit yg sport jantung gara2 portofolio mereka remuk redan dihajar jatuhnya indeks dow jones di amrik sana...bole juga lah kita kasian karena portofolio mereka itu lumayan gede juga lah isinya minimal 25 juta lah....
3. jenis manusia yang ga ambil pusing n masa bodo...nah mereka2 ini gampang nemuin nya..
lo pegi aja ke senayan sono ato ke ruang rapat kabinet SBY disitu makhluk2 ini mendem tanpa peduli sama 2 profil diatas...kalo kedelai kurang ya tinggal impor aja...duh ibu menteri kenapa sekarang pikiranmu singkat???kalo kedelai impor itu datengnya dari amerika bu...nah kalo sekarang ada ancaman resesi ekonomi ntar nilai rupiah jeblok gimana kita mau impor buat mencukupi kebutuhan dalam negeri??????bener2 langka tu tempe ntar bu!!!!!!!!

nah gua rasa 2 masalah diatas muncul karena sistem kapitalisme yang muncul di tengah2 perdagangan dunia yang sebenernya ga bisa lagi memakai mazhab ekonomi klasik sebagai benchmark analisis pengambilan kebijakan....

mengutip ide Hegel tentang these-antithese-sinthese,, kayanya sudah saatnya ekonom indonesia yang gua akui lebih senang memakai mazhab klasik yang lebih prkatis utnuk segera meninggalkan mazhab klasik itu....contoh paling kongkrit bisa diliat dalam sidang kabinet. gua berani bertaruh pasti ide yg dilontarkan menteri sekolahan kaya boediono(dosen fave gue), sri mulyani ( menkeu terbaik 2007 versi IMF ) pasti selalu bertentangan dengan pemikiran seorang Paskah Suzetta ( mantan pebisnis,eh ga tau deh udah mantan apa masih bisnis ) karena ada perbedaan mindset antara mereka...

semoga pertentangan mereka ga sampe memunculkan kebencian klasik kaya MARX VS HEGEL!!!!

hehehe ok friends, skrg jelas semua kan pertautan 5 kata diatas

tengkyu dah baca ini